Kisah seorang pedagang yang bertaubat berkat istrinya
Al imam al bahsri radiallahu anhu berkata: "Saya pergi ke seorang pedagang kain di Mekah untuk membeli pakaian dan saya melihat pedagang itu mulai memuji dagangannya dan suka bersumpah. Saya meninggalkannya dan berkata pada diri saya sendiri: 'Orang seperti ini tidak layak dibeli. “Kemudian saya membeli pakaian dari pedagang lain.
.
Dua tahun kemudian, saya pergi ke kota Mekkah untuk
menunaikan ibadah haji lagi, dan bertemu lagi dengan para saudagar. Tapi saya
tidak lagi mendengar dia memuji dagangannya, dia tidak lagi bersumpah.
Saya penasaran dan bertanya kepadanya:
.
"Apakah kamu tidak mengenalku dua tahun yang
lalu?"
.
Pedagang itu kemudian berkata:
"Ya, ini benar."
.
Saya bertanya lagi, "Apa yang membuat Anda seperti
sekarang ini? Saya tidak lagi melihat Anda memuji barang dagangan Anda, dan
Anda tidak lagi bersumpah."
Pedagang juga berkata:
“Saya pernah punya seorang istri yang meremehkanku jika aku datanng
memberinya makan sedikit,lalu jika saya datang dengan banyak reszki dia pikir
itu kecil. Kemudian Allah membunuh istri saya dan saya menikahi wanita lain,
ketika saya pergi ke pasar, dia mengambil bajuku dan berkata:
.
“Wahai suamiku…Takutlah kepada Allah! Jangan pernah
memberiku makan kecuali thayyib (makanan halal). Jika kamu datang dengan
sedikit rezeki, aku akan banyak berpikir, dan jika kamu tidak mendapatkan
apa-apa, maka aku akan membantumu memutar kain. "
.
kebijaksanaan:
1. Memiliki kualitas Qana'ah (kesediaan menerima) atau jiwa
yang selalu merasa cukup.
2. Jangan menjadi lubang dosa bagi suami. Wanita saleh akan
mendorong suaminya untuk berbuat baik, dan wanita kufur akan mendorong suaminya
untuk berbuat dosa.
3. Ukuran rezeki adalah nikmatnya, bukan kuantitasnya.
Posting Komentar untuk "Kisah seorang pedagang yang bertaubat berkat istrinya"