Apa Maksud dari Hamba Sahaya Melahirkan Tuannya, Tanda Kiamat!
maksud dari Hamba Sahaya Melahirkan Tuannya |
Rasulullah SAW pada haditsnya pernah menjelaskan perindikasi-perindikasi hari kiamat supaya muslim bisa mempersiapkan diri. Salah satunya yaitu terkait mengenai Hamba Sahaya Melahirkan Tuannya.
Hadits ini dikisahkan dri Umar bin Khattab RA. Ia bercerita ketika itu, para sahabat tengah duduk-duduk beserta Rasulullah SAW sampai tiba seseorang pria yg berpakaian putih, rambut hitam, tdk mempunyai bekas setelah perjalanan, & tdk terdapat seseorang pun yg mengenalnya.
Dikutip berdasarkan Riyadhush Shalihin Juz 1 karangan Imam an-Nawawi & Mida Latifatul Muzammirah, S.S, berikut suara haditsnya.
قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ السَّاعَةِ. قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنْ أَمَارَتِهَا. قَالَ: أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِى الْبُنْيَانِ
Artinya: Lelaki itu lalu mendekatkan dirinya pd Rasulullah SAW & bertanya, "Kapan hari kiamat?" Rasulullah SAW menjawab, "Orang yg ditanya tdk lebih mengetahui daripada orang yg bertanya." Ia pun lalu bertanya lagi, "Kalau begitu, terangkanlah tanda-tanda kiamat itu?" Rasulullah SAW menjawab, "apabila hamba sahaya telah melahirkan tuannya & orang-orang fakir miskin yg tdk bersepatu, tdk berpakaian sudah berlomba-lomba menciptakan gedung besar." (HR Muslim)
Dalam riwayat lain, berdasarkan Said Hawwa pada kitab Al Islam, lelaki yg menghampiri Rasulullah SAW & para teman tadi diketahui ialah Malaikat Jibril. Hadits tadi menyebut, tujuan kedatangan Malaikat Jibril itu buat mengajarkan kepercayaan pada para sahabat (HR Muslim, At Tirmidzi, & An Nasa'i).
Lantas, apa makna hamba sahaya melahirkan tuannya pada hadits tadi?
Makna Hamba Sahaya Melahirkan Tuannya menjadi Tanda Kiamat
Ada majemuk pendapat yg menafsirkan salah satu perindikasi-perindikasi hari kiamat dalam hadits sebelumnya. Salah satunya yg dijelaskan sang para ulama pada Syarah An Nawawi 'ala Muslim.
Secara bahasa, al amah pada hadits tadi diartikan menjadi budak wanita yg ditawan pada medan perang. Sebab itu, para ulama tadi berpendapat, Hamba Sahaya Melahirkan Tuannya menjadi perindikasi kiamat diartikan bahwa akan tiba masa pada mana perbudakan meluas sampai lahir anak-anak hasil hubungan antara budak & majikannya.
Anak-anak tadi lalu sebagai tuan atas ibunya sendiri. Jadi, status anak-anak berdasarkan hamba sahaya tadi mengikuti berdasarkan status ayahnya yg seseorang tuan.
"Telah banyak hamba sahaya sebagai orang merdeka dgn kepemilikan sumpah (milkul yamin). Secara syariat diketahui bahwa anak-anak yg lahir berdasarkan hamba sahaya sebagai orang merdeka," tulis Syarah An Nawawi 'ala Muslim yg diterjemahkan Dr. Umar Sulaiman al Asygar pada kitab Ensiklopedia Kiamat.
Ada pula yg berpendapat, misalnya dijelaskan Syaikh Nawawi pada buku 6 Pilar Keimanan, hadits tadi hendak mendeskripsikan kekacauan dalam akhir zaman. Saat itu, marak penjualan ibu sampai kerap terjadi pembelian ibu sendiri tanpa diketahui oleh pembeli yg notabene merupakan putra kandungnya.
Lain lagi menurut, Hamka pada Tafsir al-Azhar Jilid tiga berpendapat, sanggup jadi hadits tadi bermakna terdapat seseorang petualang yg tanpa diketahui asal usulnya sampai diadopsi sang seseorang budak. Tetapi lama kelamaan, anak tadi sebagai sombong sesudah meraih kekuasaan.
Tetapi, Imam Ibnu Hajar al-'Asqalani pada Kitab Fath al Bari yg dikutip berdasarkan hapage Mufti Wilayah Persekutuan Malaysia berpendapat, hadits itu pula bisa memperlihatkan meluasnya praktik durhaka seseorang anak kepada ibunya d akhir zaman. Kata tuan tadi adalah pengibaratan anak yg bertindak semena-mena kepada ibunya bak tuan memperlakukan budaknya.
"Pandangan ini pula sejalan dgn konteks hadis yg berbicara mengenai salah satu perindikasi kiamat, yaitu golongan rendah sebagai tinggi, & orang tua yg seharusnya sebagai penguasa didominasi sang anaknya sendiri," demikian penerangan berdasarkan situs tadi.
Imam Ibnu Hajar al-'Asqalani pula tdk sepakat dgn pendapat sebelumnya. Sebab, menurutnya, perbudakan telah banyak terjadi & budak wanita yg melahirkan anak buat majikannya telah terjadi pada zaman Rasulullah SAW.
Pendapat ini pula didukung sang Syeikh Mustofa Dib al-Bugha & Syeikh Muhyiddin Mistu pada Kitab al-Wafi fi Syarh al-Arba'in al-Nawawiyyah. Hadits Hamba Sahaya Melahirkan Tuannya adalah bentuk kiasan berdasarkan maraknya perbuatan durhaka kepada orang tua.
Perbuatan durhaka menjadi perindikasi hari kiamat tadi digambarkan sampai seseorang ibu atau ayah menjadi takut kepada anaknya sendiri misalnya hamba sahaya yg takut kepada tuannya. Menurut mereka, hal itu terjadi dalam fase peluruhan waktu (fasad al-zaman) & pembalikan tatanan kehidupan (inqilab al-ahwal).
demikian pembahasan mengenai Hamba Sahaya Melahirkan Tuannya.
Semoga Bermanfaat..
Posting Komentar untuk "Apa Maksud dari Hamba Sahaya Melahirkan Tuannya, Tanda Kiamat!"