Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fatimah az-Zahra, Putri Rasulullah Pemimpin Para Wanita

Fatimah az-Zahra
Ilustrasi Fatimah az-Zahra Putri Rasulullah SAW foto: pexels


 Fatimah az-Zahra merupakan putri keempat Rasulullah SAW dgn istri pertamanya, Khadijah binti Khuwailid (Siti Khadijah). Ia sebagai junjungan para wanita penghuni surga.

Disebutkan pada Nisa' Haula ar-Rasul karya Bassam Muhammad Hamami yg diterjemahkan sang Kaserun AR Rahman, berdasarkan Ibnu Hajar, Fatimah az-Zahra lahir waktu Rasulullah SAW genap berumur 35 tahun, sedangkan Ja'far bin Sulaiman menyebut dia lahir waktu Rasulullah SAW berusia 41 tahun.

Kelahiran Fatimah az-Zahra bertepatan dgn tahun-tahun menjelang pengangkatan Muhammad menjadi Rasulullah SAW. Kebahagiaan Rasulullah SAW terpancar tatkala putrinya itu lahir. Beliau lantas memberinya nama Fatimah az-Zahra dgn julukan az-Zahra yg artinya 'yg selalu berseri'.

Dalam tumbuh kembangnya, Fatimah az-Zahra bisa mengisi tempat tinggal Rasulullah SAW dgn kegembiraan & kehidupan yg baik. Hatinya selalu awas & ke 2 matanya selalu terbuka. Ia senantiasa berusaha meniru & meneladani apa yg dia lihat dari lingkungan rumahnya.

Fatimah az-Zahra merupakan perempuan pakar ibadah yg suci. Ia dianggap putri yg seperti dgn Rasulullah SAW & yg paling melekat dalam hati dia. Sebagaimana disebutkan pada sebuah riwayat dari Aisyah RA, yg menuturkan bahwa dirinya pernah ditanya, "Siapakah insan yg paling dicintai sang Rasulullah?"

Aisyah RA menjawab, "Fatimah az-Zahra, berdasarkan kalangan wanita, sedangkan berdasarkan kalangan pria merupakan suami Fatimah."

Fatimah az-Zahra pula dikenal menjadi sosok yg tdk tertarik dalam dunia & segala perhiasannya. Ia paham benar akan keburukan & bahaya dunia yg tersembunyi.

Kisah yg menyatakan bahwa Fatimah az-Zahra sebagai junjungan perempuan penghuni surga diketahui berdasarkan percakapannya dgn Rasulullah SAW. Pada suatu waktu, Rasulullah SAW bertanya kepadanya,

"Wahai putriku (Fatimah az-Zahra), tidakkah kamu ridha untuk sebagai junjungan pada semua alam?"

Fatimah az-Zahra menjawab, "Wahai ayah, lantas pada manakah (kedudukan) Maryam binti Imran?"

Rasulullah SAW menjawab, "Ia merupakan junjungan wanita pada alamnya & kamu junjungan wanita pada alammu. Demi Allah, saya sudah menikahkanmu menggunakan seseorang junjungan, baik pada dunia juga pada akhirat."

Fatimah az-Zahra menikah dgn Ali bin Abi Thalib. Mengutip kitab Biografi Ali bin Abi Thalib karya Prof Ali Muhammad Ash-Shalabi, Ali bin Abi Thalib merupakan anak paman Rasulullah SAW. Nasabnya bertemu dgn dia dalam kakeknya yg pertama, Abdul Muthalib bin Hasyim, yg mempunyai anak bernama Abu Thalib, saudara pria kandung Abdullah, bapak Nabi Muhammad SAW.

Sayyidina Ali yakni suami Fatimah az-Zahra merupakan khalifah keempat sepeninggalan Rasulullah SAW yg pula menyandang gelar Amirul Mukminin.


Tag : #fatimah az-zahra#fatimah az-zahra meninggal dunia pada saat berumur#kisah fatimah az zahra#cara berpakaian fatimah az zahra#wajah fatimah az zahra#makam fatimah az zahra#warna kesukaan fatimah az zahra#fatimah az-zahra adalah anak dari#fatimah az-zahra anak siapa#anak fatimah az zahra#apakah boleh memberi nama anak dengan nama fatimah az zahra#arti nama fatimah az-zahra#anak fatimah az zahra dan ali bin abi thalib#apakah fatimah az zahra bercadar#fatimah az-zahra biography#fatimah az zahra binti rasulullah saw#fatimah az zahra binti muhammad tidak pernah haid#baju fatimah az zahra#berapa anak fatimah az zahra#ciri fisik fatimah az zahra.

Posting Komentar untuk "Fatimah az-Zahra, Putri Rasulullah Pemimpin Para Wanita"