Kisah Nabi Zakaria di Karuniai Anak di Waktu Tuanya dan Istrinya di Nyatakan Mandul
kisah nabi zakaria |
Nabi Zakaria mempunyai seseorang putra bernama Nabi Yahya. Penantian panjang Nabi Zakaria yg mengharapkan anak akhirnya dijawab Allah SWT berkat kesabaran & keimanannya.
Kisah Nabi Zakaria yg mengharapkan anak ini dijelaskan pada Al-Qur'an surat Maryam ayat dua hingga 15 & Surah Ali Imran ayat 38 hingga 41. Kemudian sang Ridwan Abdullah Sani pulang dikisahkan pada kitab Hikmah Kisah Nabi & Rasul.
Nabi Yahya hadir pada kandungan oleh ibunda saat Nabi Zakaria sudah berusia lanjut. Nabi Zakaria sangat mendambakan seseorang anak yg kelak akan sebagai pewarisnya.
Siang & malam tiada henti-hentinya Nabi Zakaria memanjatkan doanya memohon pada Allah SWT supaya dikaruniakan seseorang putra yg bisa meneruskan tugasnya memimpin Bani Israil. Ia khawatir apabila beliau wafat, tdk terdapat yg menggantikannya & kaumnya akan kehilangan pemimpin.
Nabi Zakaria khawatir apabila beliau tidak mempunyai penerus maka kaumnya akan ingkar pada Allah SWT sebagaimana pendahulu mereka. Selain itu, menjadi insan, Nabi Zakaria ingin supaya keturunannya tdk terputus.
Nabi Zakaria setiap hari disibukkan dgn banyak sekali kegiatan, termasuk mengurus Baitul Maqdis sekaligus mengasuh Maryam, oleh keponakan yg ketika itu masih kecil. Keberadaan Maryam sebenarnya relatif menghibur dari rasa sedihnya lantaran beliau telah menganggap Maryam menjadi anak sendiri.
Tetapi Nabi Zakaria percaya bahwa kekuasaan Allah SWT tidaklah terbatas. Ia yakin Allah SWT akan mengabulkan doanya & menaruh keturunan untuknya walaupun beliau telah sangat tua.
Pada suatu malam yg telah larut, Nabi Zakaria bermunajat & berdoa pada Allah dgn bunyi yg lemah lembut, beliau berucap pada doanya. Doa ini jua masih ada pada Al-Qur'an surat Maryam ayat 4-6:
"Ya Tuhanku berikanlah aku seseorang putra yg akan mewarisiku & mewarisi sebagian dri keluarga Yaqub, yg akan meneruskan pimpinan & tuntunanku pada Bani Israil. Aku takut bahwa sepeninggalku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak balik aqidah & imannya apabila aku tinggalkan mereka tanpa seseorang pemimpin yg akan menggantikan aku. Ya Tuhanku, tulangku sudah sebagai lemah & kepalaku sudah dipenuhi uban, sedang istriku merupakan seseorang wanita yg mandul, tetapi kekuasaan-Mu merupakan d atas segala kekuasaan & saya tdk jemu-jemunya berdoa kepadamu memohon rahmat-Mu mengaruniakan kepadaku seseorang putra yg saleh yg Engkau ridhoi."
Doa ini lalu dijawab sang Allah SWT melalui firman-Nya pada surat Maryam ayat 7:
يَٰزَكَرِيَّآ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ ٱسْمُهُۥ يَحْيَىٰ لَمْ نَجْعَل لَّهُۥ مِن قَبْلُ سَمِيًّا
Arab-Latin: Yā zakariyyā innā nubasysyiruka bigulāminismuhụ yaḥyā lam naj'al lahụ ming qablu samiyyā
Artinya: Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi informasi gembira kepadamu akan (beroleh) seseorang anak yg namanya Yahya, yg sebelumnya Kami belum pernah membangun orang yg serupa dgn dia.
Kemudian Nabi Zakaria berkata: "Ya Tuhanku bagaimana saya akan memperoleh anak sedangkan istriku merupakan seseorang wanita yg mandul & saya sendiri telah lanjut usianya." Allah menjawab dgn firman-Nya: "Demikian itu merupakan suatu hal yg gampang bagi-Ku. Tidakkah Aku sudah ciptakan kamu padahal kamu pada saat itu belum terdapat sama sekali?"
Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, berilah saya akan suatu perindikasi bahwa istri saya sudah mengandung."
Allah SWT berfirman: "Tandanya bagimu bahwa kamu tdk bisa berkata-kata dgn insan selama 3 hari berturut-turut kecuali dgn isyarat. Dan sebutlah nama-Ku sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada saat petang & pagi hari."
Nabi Yahya lahir pada 1 Sebelum Masehi. Sejumlah riwayat menjelaskan Nabi Yahya lahir 3 bulan lebih dulu daripada kelahiran Nabi Isa AS. Nabi Yahya tumbuh sebagai anak yg cerdas, berperilaku baik, & pintar menahan hawa nafsu.
Hal ini sinkron dgn firman Allah SWT pada surat Ali Imran ayat 39:
فَنَادَتْهُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَهُوَ قَآئِمٌ يُصَلِّى فِى ٱلْمِحْرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًۢا بِكَلِمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Arab-Latin: Fa nādat-hul-malā`ikatu wa huwa qā`imuy yuṣallī fil-miḥrābi annallāha yubasysyiruka biyaḥyā muṣaddiqam bikalimatim minallāhi wa sayyidaw wa ḥaṣụraw wa nabiyyam minaṣ-ṣāliḥīn
Artinya: Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang beliau tengah berdiri melakukan shalat pada mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan engkau dgn kelahiran (seseorang puteramu) Yahya, yg membenarkan kalimat (yg datang) menurut Allah, sebagai ikutan, menunda diri (menurut hawa nafsu) & seseorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".
Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Zakaria di Karuniai Anak di Waktu Tuanya dan Istrinya di Nyatakan Mandul"