Malaikat Israfil Sang Peniup Sangkakala di Hari Kiamat di Sebut di Dalam Al-Qur'an
Malaikat Israfil yang Meniup Sangkakala |
Akhir zaman atau hari kiamat merupakan kepastian. Allah SWT sudah tetapkan akan tibanya hari akhir buat semua makhluk fana.
Pada hari itu, semua makhluk bernyawa akan meninggal. Pun dgn alam semesta akan mencapai batasnya.
Hari itu dianggap Yaum Al Fashl atau Hari Keputusan, Yaum Ad Din atau Hari Pembalasan, Yaumul Al Hisab atau Hari Perhitungan amal manusia, Yaum Al Hasyr adalah Hari Perhimpunan, Yaum Ath Taghabun (Hari Pengungkapan segala Kesalahan-Kesalahan atau dosa).
Detik-dtk kiamat akan datang dgn tiupan sangkakala (pada bahasa sederhana dianggap terompet) sang Malaikat Israfil.
Kala itu, semuanya terkaget & insan jatuh dalam kengerian yg belum pernah terjadi sebelumnya. Sebab, seluruh makhluk semula masih melakukan kegiatannya sehari-hari. Baik itu berdasarkan golongan manusia, malaikat, juga jin.
Usai tiupan sangkakala pertama, maka akan terjadi kekacauan lantaran seluruhnya mengatahui bahwa kiamat telah datang.
Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa terdapat ulama yg berpendapat bahwa sangkakala ditiup 3 kali & 2 kali. Keduanya mempunyai dalil & argumen masing-masing.
Titik temu 2 pendapat ini merupakan bahwa urutan keduanya sama, mulai berdasarkan makhluk dimatikan & dibangkitkan. Berikut ini merupakan pelukisan hari kiamat berdasar ke 2 pendapat.
Mengutip muslim.or.id, pada antara ulama yg beropini sangkakala ditiup sebanyak 3 kali merupakan Ibnul ‘Arabi, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, & Asy-Syaukani rahimahumullah.
Tiupan pertama, dianggap menggunakan nafkhotul faza’, yaitu tiupan yg mengakibatkan kaget, kepanikan, atau terkejutnya semua makhluk. Tiupan ini jua mengakibatkan perubahan & rusaknya keteraturan alam dunia. Tiupan pertama ini ditunjukkan sang firman Allah Ta’ala,
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ
“Dan (ingatlah) hari (waktu) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yg pada langit & segala yg pada bumi, kecuali siapa yg dikehendaki Allah. Dan mereka seluruh tiba menghadap-Nya dgn merendahkan diri.” (QS. An-Naml [27]: 87)
Tiupan ke 2, dianggap dgn nafkhotu ash-sha’qi, yaitu tiupan yg mengakibatkan kematian semua makhluk. Tiupan ke 3, dianggap dgn nafkhotul ba’tsi wan nusyuur, yaitu tiupan dibangkitkannya semua makhluk.
Tiupan sangkakala ke 2 & ke 3 ini ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala,
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
“Dan ditiuplah sangkakala itu, maka matilah semuanya siapa yg di langit & di bumi kecuali siapa yg dikehendaki Allah SWT.Dan kemudian ditiup sangkakala tersebut sekali lagi, maka tiba" mereka berdiri menunggu (keputusannya masing-masing).” (QS. Az-Zumar [39]: 68)
Tiupan ketiga jua ditunjukkan dri firman Allah Ta’ala,
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ
“Dan ditiuplah sangkalala, maka bergegas mereka keluar dgn segera berdasarkan kuburnya (menuju) pada Tuhan mereka.” (QS. Yasin [36]: 51)
Di antara ulama yg beropini demikian merupakan Ibnu ‘Abbas, Al-Hasan Al-Bashri, Qatadah, Al-Qurthubi & Ibnu Hajar rahimahumullah.
Tiupan sangkakala yg pertama dianggap dgn nafkhotul faza’ wa ash-sha’qi, yaitu tiupan yg mengakibatkan terkejutnya semua makhluk yang mengakibatkan kematian mereka. Menurut ulama yg berpndapat tiupan 2 kali, nafkhotul faza’ & nafkhotu ash-sha’qi ini 2 hal yg terjadi pada satu waktu (satu tiupan), bukan 2 tiupan yg terpisah. Artinya, mereka terkejut & lalu meninggal karenanya.
Para ulama yg prpndapat 2 kali, mereka berdalil menggunakan firman Allah Ta’ala,
يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ
“(Sesungguhnya engkau akan dibangkitkan) dalam hari waktu tiupan pertama menggoncang alam. Tiupan pertama itu diiringi sang tiupan ke 2.” (QS. An-Nazi’at [79]: 6-7)
Ketika menyebutkan ayat atas, Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: هَمًّا النَّفْخَتَانِ الْأُولَى وَالثَّانِيَةُ، وَهَكَذَا قَالَ مُجَاهِدٌ وَالْحَسَنُ وَقَتَادَةُ وَالضَّحَّاكُ وَغَيْرُ وَاحِدٍ
“Ibnu ‘Abbas berkata,’Keduanya merupakan tiupan pertama & ke 2.’ Dan demikian juga yg dikatakan sang Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, Adh-Dhahhak, & yg lainnya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/315)
Mereka jua berdalil menggunakan hadits yg diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ
“(Jarak) antara 2 tiupan adalah empat puluh.” (HR. Bukhari no. 4935)
Di antara 2 pendapat tadi, yg lebih sempurna merupakan pendapat yg ke 2, bahwa sangkakala ditiup sebesar 2 kali dalam hari kiamat. Hal ini menurut hadits dri Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, pada sebuah hadits yg panjang pada dalamnya diceritakan,
… ثُمَّ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ، فَلَا يَسْمَعُهُ أَحَدٌ إِلَّا أَصْغَى لِيتًا وَرَفَعَ لِيتًا، قَالَ: وَأَوَّلُ مَنْ يَسْمَعُهُ رَجُلٌ يَلُوطُ حَوْضَ إِبِلِهِ، قَالَ: فَيَصْعَقُ، وَيَصْعَقُ النَّاسُ، ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ – أَوْ قَالَ يُنْزِلُ اللهُ – مَطَرًا كَأَنَّهُ الطَّلُّ أَوِ الظِّلُّ – نُعْمَانُ الشَّاكُّ – فَتَنْبُتُ مِنْهُ أَجْسَادُ النَّاسِ، ثُمَّ يُنْفَخُ فِيهِ أُخْرَى، فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ …
“ … Kemudian ditiuplah sangkakala. Tidak terdapat seseorang pun yg mendengarnya kecuali beliau memasang pendengarannya & menjulurkan lehernya. Beliau bersabda,’Maka orang yg pertama kali mendengarnya adalah seorang yg memperbaiki telaga buat untanya.’ Beliau berkata,’Dia pun meninggal, & orang-orang pun meninggal.’ Kemudian Allah mengirim –atau dia berkata,’Menurunkan’- hujan gerimis atau naungan –Nu’man (salah seseorang perawi) ragu-ragu- yg darinya Allah menumbuhkan (membangkitkan) jasad-jasad manusia. Kemudian ditiuplah sangkakala yg ke 2, maka tiba" mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing) …” (HR. Muslim no. 2940).
Maka pada hadis tadi dijelaskan bahwa waktu sangkakala ditiup pertama kali & didengar insan, maka mereka pun meninggal. Kemudian ditiuplah sangkakala ke 2 kalinya, maka bangkitlah manusia dri kuburnya & menunggu putusannya masing-masing. Dua tiupan ini jua ditunjukkan sang hadits yg diriwayatkan sang Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu di atas.
Posting Komentar untuk "Malaikat Israfil Sang Peniup Sangkakala di Hari Kiamat di Sebut di Dalam Al-Qur'an"