Kewajiban Mencintai para Ahlul bait (cucu nabi),Media dakwah islami
dalam cerita Imam abu hanifah mengatakan: “Sesungguhnya mencintai cucu nabi muhammad itu sama halnya mencintai Rasul muhammad saw meskipun kita belum pernah melihat Nabi .”
.
Dikisahkan pada suatu ketika Imam Abu Hanifah sedang mengajar ketika tiba-tiba melihat sosok seorang pemuda yang merupakan cucu Nabi Muhammad, bernama Syed Jafar Ash-Shotik bin Muhammad Bagir, dengan tongkat di tangannya. Imam Abu Hanifah langsung menyapa: "Ama Jafar, mengapa kamu menggunakan tongkat ketika kamu masih muda?"
.
lalu Sayyidina Dja'far Ash-Shodiq pun kemudian menjawab: "Wahai Nu'man (nama asli Imam Abu Hanifah), ketahuilah bahwa ini adalah sebuah tongkat peninggalan kakekku rasulullah saw yang digunakan oleh Baginda nabi"
.
Mendengar jawaban Sayyidina Dja'far, Imam Abu Hanifah tanpa sadar memeluk dan mencium dari kepala hingga kepala seolah disambar petir.
.
Kemudian Sayyidina DJa'far Ash-Shodiq bertanya:
"Mengapa kamu melakukan ini, Abhanifah?"
.
Imam Abu Hanifah lalu menjawabnya:"wahai dja'far Aku melakukan ini semua karena aku mencintai ayahmu Rasululah nabi muhammad sallallahu alaihi wasallam"
.
Sayyidina Dja'far Ash-Shodiq berkata lagi:
“Wahai Numan, jika ini adalah yang kamu lakukan pada muttassil(saja), lalu bagaimana dengan Muttashil(lanjutan). ? wahai Numan, ingatlah bahwa di dalam dagingku mengalir darah Rasulullah nabi muhammad saw.”
.
Imam Abu Hanifah memeluk dan mencium Saidina Jafar Ash-Shotik secara alami, dengan cinta dan hormat, sambil berkata:
''bahwa Sesungguhnya mencintai para cucu nabi atau keturunan nabi dan rasul itu seperti mencintai Rasulullah itu sendiri, meskipun kita belum pernah melihat Nabi ''.
Posting Komentar untuk "Kewajiban Mencintai para Ahlul bait (cucu nabi),Media dakwah islami"