5 Taktik Dakwah Islam Saat Awal Masuknya Islam ke Indonesia
Taktik Dakwah Islam Saat Masuk Ke Indonesia |
Masuknya kepercayaan Islam ke Indonesia tidak lepas dari usaha para tokoh pendakwah yg menyiarkannya dgn banyak sekali taktik & metode, sebagai akibatnya sanggup diterima penduduk pribumi.
Penyampaian ajaran Islam pada Indonesia biasanya dilakukan menggunakan taktik kedamaian. Melansir buku Sejarah Islam Nusantara sang Rizem Aizid, terdapat beberapa taktik yg dipakai para pendakwah pada mengembangkan syariat Islam.
1. taktik Perdagangan
Indonesia termasuk pada jalur perdagangan internasional dalam abad 7 M-16 M, sebagai akibatnya para pedagang muslim menurut Arab, Persia, & India turut berdatangan buat berniaga. Selain berdagang, mereka turut mengembangkan ajaran Islam pada rakyat yg saat itu masih menganut Hindu & Budha.
Para pedagang merogoh jalur bahari buat tiba ke Indonesia, sebagai akibatnya perniagaan yg terjadi antara Jazirah Arab, India, & Asia Tenggara.
Perdagangan bukanlah satu-satunya jalur masuknya Islam ke Indonesia. Namun dgn berniaga inilah Islam mulai dikenal & diikuti penduduk pribumi. Sehingga para pedagang mempunyai peranan krusial pada menyiarkan Islam d Indonesia.
2. taktik Perkawinan
Para pedagang muslim yg singgah lalu banyak yg menetap d Indonesia. Sehingga menurut mereka terdapat yg menikah dgn putri bangsawan dari kerajaan pribumi.
Perkawinan yg dilakukan pun sudah berlangsung secara islami. Yang mana para kala itu rakyat pribumi telah banyak yg mengucapkan kalimat syahadat.
Dari pernikahan itu, banyak menurut keturunan mereka yg sebagai ulama & penyebar Islam d Nusantara. Salah satu contohnya, perkawinan antara Maulana Ishaq & putri Raja Blambangan yg lalu melahirkan Sunan Giri.
Sunan Giri adalah salah satu wali songo yg mempunyai peranan krusial pada penyebaran Islam pada Pulau Jawa.
Anak hasil dari pernikahan antara pedagang muslim dgn perempuan pribumi lahir sebagai muslim. Dari sinilah, Islam pada Indonesia semakin beredar luas, & penganutnya meningkat.
3. taktik Tingkatan Sosial
Para pendakwah Islam lebih dahulu mengislamkan para raja & bangsawan yg mempunyai tingkatan sosial tertinggi. Dengan islamnya mereka, banyak penduduk kerajaan yg tingkatannya berada pada bawah mengikuti raja mereka.
taktik ini pula efektif pada penyebaran Islam di Indonesia.
4. taktik Pendidikan
Setelah banyaknya pengikut Islam pada Indonesia, para pendakwah membentuk pondok pesantren & masjid-masjid. Yang mana dipakai menjadi lokasi berkumpul buat belajar syariat Islam & pelatihan calon ulama.
Para siswa benar-benar diajarkan banyak sekali macam ilmu, sampai sebagai pakar pada bidang agama Islam. Setelahnya mereka pun menyiarkan Islam ke rakyat pribumi lainnya. Meluas ke banyak sekali wilayah d Nusantara.
Pada waktu itu pondok pesantren ini didirikan sang guru, ulama, pula kiai. Misalnya Sunan Gresik yg diyakini menjadi orang yg pertama kali membentuk pesantren pada tanah Jawa.
5. taktik Kesenian & Kebudayaan
Cara ini dilakukan wali songo saat menyebarluaskan ajaran Islam pada Pulau Jawa. Mereka membuahkan pertunjukan seni & budaya bernuansa Islami, sebagai akibatnya rakyat menyukainya.
Misalnya, Sunan Kalijaga memperkenalkan & mengislamkan rakyat Jawa dgn memakai salah satu budaya Jawa yakni, pertunjukkan wayang.
Sunan Kalijaga sangat mahir memainkan wayang & memasukkan unsur & nilai-nilai keislaman pada cerita pewayangan. Masyarakat yg menyaksikan pertunjukan Sunan Kalijaga akhirnya mengenal Islam, & tertarik dengannya.
Berbagai kesenian & kebudayaan lainnya pula dijadikan media penyebaran Islam, diantaranya seni ukir, gamelan, & seni bunyi suluk.
Suluk yg paling tersohor & melekat pada hati masyarakat saat itu ialah Tombo Ati sang Sunan Bonang. Syair ini dijadikan media dakwah Islam olehnya dgn memakai bahasa Jawa pada liriknya.
Posting Komentar untuk "5 Taktik Dakwah Islam Saat Awal Masuknya Islam ke Indonesia"