Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dua Penyakit yang di Khawatirkan Rasulullah SAW dari Umatnya

Penyakit Hati
Penyakit yang di Khawatirkan Rasulullah SAW dari Umatnya


 Dua Penyakit di Khawatirkan Rasulullah SAW . Setiap umat secara pribadi maupun bermasyarakat ingin hidup bahagia meski pengertian kebahagiaan dan cara-cara meraihnya berbeda-beda setiap orang. Dari perbedaan cara itu Islam menerangkan mana yang diperintahkan diperbolehkan atau dilarang. 

Dalam perintah Allah SWT, Terkandung hikmah kebaikan untuk melaksanakannya dan dalam apa yang dilarang-Nya terkandung kejelekan bagi yang melakukannya. Kebahagian sempurna adalah kebahagiaan lahir bathin, fisik materil spiritual dunia akhirat. Allah pun Berfirman “Carilah kebahagiaan akhirat tapi jangan lupa keperluaan dunia”. (QS Qashash : 77).

Allah mendahulukan akhirat, hikmahnya adalah :

  • Kehidupan dunia ada batasnya, kehidupan akhirat tiada akhirnya.
  • Semua orang merasakan kebutuhan hidup di dunia tetapi tidak semua orang menyadari perlunya bekal untuk hidup akhirat.
  • Rasulullah SAW pernah bersabda : ”Beramallah di dunia seolah-olah kamu akan hidup selamanya dan beramallah untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati esok”. 

    Hadis populer di kalangan ulama tasauf diatas dipahami dari waktu yang tersedia untuk beramal-amal dunia masih dapat dikerjakan besok karena hidup masih lama sedangkan amal ukhrawi tidak bisa ditunda lagi karena besok sudah mati. Allah mengingatkan : 

    Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang mempersiapkan diri untuk hari esok dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Hasyr : 18).

    Betapa pentingnya takwa pada ayat pendek ini Allah mengingatkan dua kali. Kehidupan dunia dan akhirat. Suatu rangkaian tak Terpisahkan dunia adalah tempat menanam akhirat adalah tempat panen. Ali bin Abi Thalib menyampaikan :

     “Dunia adalah tempat untuk beramal bukan tempat memperoleh ketidak seimbangan. Akhirat merupakan tempat memperoleh ketidak seimbangan bukan lagi tempat untuk beramal. Maka hendaklah kalian beramal pada tempat dimana tak mungkin lagi beramal”.

     Dua penyakit yang di khawatirkan Rasulullah SAW, akan menggerogoti umat ini adalah mencintai dunia dan menakuti kematianMencintai dunia adalah manusia, tetapi menakuti kematian mengingkari hukum semua hidup akan mati. Allah berfirman :

     “Setiap-tiap yang bernyawa akan terasa mati. Dan sesungguhnya pada hari akhir sajalah pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sesungguhnya ia beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah tipu daya ”. (QS Ali-Imran : 185).

    Diantara ciri seseorang adalah bahwa seseorang yakin akan datangnya kematian tetapi bahkan seringkali selalu lalai mempersiapkan diri menyambutnya. Semasa hidup dapat memotong kain kafan dan membungkus jenazah dengannya. Kita dapat menggali kubur memasukkan jenazah lalu menimbunnya dengan tanah. Ketika kematian itu menimpa kita dan orang lain memperlakukan kita seperti apa yang dapat kita rasakan atau bayangkan.

     “Dimana kamu berada kematian akan mengejarmu kendatipun kamu berada dalam benteng yang kokoh”. (An-Nissa : 78). Di ayat lain Allah SWT berfirman : 

    ” Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya akan menemuimu kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui yang gaib dan yang nyata lalu diberikan kepada kamu apa yang telah engkau kerjakan ”. (QS Al-Jumua'ah : 8).

    Perlu disadari agar tidak terlalu mencintai dunia dan menakuti kematian yang di khawatirkan Rasulullah SAW, itu memehami yakni Allah dzat yang menghidupkan kita yang akan mematikan kita yang akan meminta pertanggung jawaban kita. Kepada Allah jua kita memohon Taufik dan hidayah. Tuhanku Engkaulah tujuanku. Dan ke ridhaan-Mu lah yang ku cari.

    Posting Komentar untuk "Dua Penyakit yang di Khawatirkan Rasulullah SAW dari Umatnya"