Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Karomah Syekh Abdul Qadir Al Jailani, Mampu Mengetahui kesucian Santrinya

karomah syekh abdul qadir al jailani
kisah syekh abdul qadir al jailani


 Syekh Abdul Qadir Al-Jailani (470-561 H/1077-1156 M) merupakan seseorang ulama fiqih yg sangat dihormati pada kalangan Sunni. Ia dihormati lantaran keilmuannya yg sangat luas.

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani jua dikenal lantaran karomah-karomahnya. Di antara keajaiban yg dimiliki Syeh Abdul Qadir Al-Jailani a/ mampu mengetahui kesucian para santrinya.

Sebagaimana dikisahkan sang Abu Najjar bahwa dalam suatu hari pernah terdapat orang dri Jilan, yg nyantri pada Madrasah Syekh Abdul Qadir, anak ini tiba pada Syekh buat belajar fiqih.

Ketika berkumandang azan Dzuhur, semua santri berebut lokasi pada barisan paling depan buat mengaji pada Syekh Abdul Qodir. Masing-masing santri akan meletakkan kitabnya pada dekat sajadah Syekh Abdul Qadir.    Santri yg meletakkan kitabnya pada dekat sajadah itu akan menerima giliran pertama buat mengaji dgn Syekh Abdul Qadir selepas salat Dzuhur.

Sebelum Dzuhur datang, santri yg asal dri Jilan itu tertidur sampai dirinya bermimpi basah. Ia bangun waktu adzan Dzuhur berkumandang. Karenanya dia tdk sempat mandi besar, lantaran andai saja dia mandi terlebih dahulu, maka dia tdk akan menerima giliran pertama buat membaca buku   pada hadapan Syekh Abdul Qadir.    

Sehingga, dia menetapkan buat langsung mengikuti pengajian tanpa mandi junub terlebih dahulu, santri itu langsung menghamburkan diri ke masjid & meletakkan kitabnya di dekat sajadah Syekh Abdul Qadir.   

Setelah shalat Dhuhur selesai, pengajian pun dimulai. Santri dri Jilan itu langsung duduk paling depan sembari membuka buku   buat dibaca pada hadapan Syekh Abdul Qadir.    

Namun, waktu baru saja mau membaca buku  ,tiba" Syekh Abdul Qadir berkata, “Pergi mandi dulu kau.“

Ia menyadari bahwa sang syekh mengetahui bila dirinya belum sempat bersuci sesudah mimpi basah. Saat itu jua si santri pribadi pulang keluar masjid buat mandi.

Jadi meskipun tdk diberitahu, Syekh Abdul Qadir permanen memahami apakah syarat santrinya pada keadaan bersih atau tdk.   

Hikmah yg mampu diambil menurut kisah pada atas merupakan jangan sekali-kali mengelabui seseorang pengajar. Meski nyatanya tdk seluruh pengajar mampu mengetahui apa-apa yg tdk terlihat menurut diri kita. Namun, alangkah baiknya sebagaimana perilaku seseorang santri, kita wajib  memuliakan pengajar-pengajar kita keliru satunya menggunakan selalu menjaga adab terhadapnya. Wallahu a’lam.

Posting Komentar untuk "Kisah Karomah Syekh Abdul Qadir Al Jailani, Mampu Mengetahui kesucian Santrinya"