Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tujuan Nabi Muhammad SAW di utus ke Bumi

Tujuan Nabi Muhammad SAW di Utus ke Bumi
Ilustrasi Tujuan Nabi Muhammad di Utus ke Bumi

 Nabi Muhammad SAW adalah nabi utusan terakhir yang diutus oleh Allah SWT untuk seluruh alam. Disebutkan dalam Al Quran, salah satu tujuan Nabi Muhammad SAW di utus ke bumi adalah sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam. Allah SWT berfirman: 

 

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ١٠٧ 

 

Artinya: "Kami tidak mengutus kamu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh dunia." (DQ Al Anbiya: 107) 


Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab tafsirnya, ayat tersebut menceritakan bahwa Allah SWT menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta. Dengan kata lain, Ibnu Katsir berkata, Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi mereka. Ulama tafsir juga, barang siapa yang menerima nikmat ini dan mensyukurinya, maka dia akan bahagia dunia dan akhirat. Akan tetapi barangsiapa menolak dan mengingkarinya, maka dia termasuk orang-orang yang merugi di dunia dan pada akhirnya. Seperti yang Allah SWT tunjukkan: 

۞ 

Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjerumuskan kaumnya ke lembah kebinasaan, (yakni neraka) Jahanam? Mereka telah memasukinya. (Ini) tempat terburuk untuk hidup. (DQ Ibrahim: 28-29) 

Dalam sabdanya yang lain disebutkan bahwa tujuan Nabi Muhammad SAW diutus ke bumi sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan.

 

وَمَآ ارْسَلْنٰكَ اِلَّا مُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًا ٥٦ 

 

Artinya: “Kami tidak mengutus kamu (Muhammad) kecuali sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.” (DQ Al Furgan: 56) 

Menurut Tafsir Wajiz Kementerian Agama RI, Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh agar mendapat pahala dan masuk surga. Di sisi lain, lanjut tafsir tersebut, Nabi Muhammad SAW juga memiliki tugas untuk memperingatkan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya bahwa mereka akan menerima azab Allah di neraka. Dalam hal ini, bukanlah tugas rasul untuk memaksa mereka percaya kepada Tuhan. Nabi Muhammad SAW menunaikan tugasnya sebagai utusan pada usia 40 tahun setelah menerima wahyu pertamanya di gua Hira.

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Nabi SAW menerima wahyu dalam dua situasi. Pertama, terdengar seperti lonceng yang berbunyi keras dan ini dikatakan sebagai jalan tersulit bagi Nabi.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Muzzammil ayat 5: 

 

اِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا ٥ 

 

Artinya: "sungguh kami akan mengirimkan petkataan yang berat untuk kamu."

Jibril dikisahkan mendekati Nabi Muhammad SAW dalam keadaan seperti manusia biasa, seperti manusia. Jibril datang dengan iqra` bismi rabbikallażī khalaq khalaqal-insāna min 'alaq iqra` wa rabbukal-akram allażī 'allama bil-qalam 'allamal-insāna mā lam ya'lam (QS Al 'Alaq: 1-5).

Allah SWT secara bertahap telah menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. seperti kata-katanya, 

 

وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلْزِيْلًا ١٠٦ 


Artinya: “Kami menurunkan Alquran secara bertahap agar Anda (Nabi Muhammad) membacanya perlahan-lahan kepada manusia, dan kami benar-benar mengirimkannya secara bertahap.”

Posting Komentar untuk "Tujuan Nabi Muhammad SAW di utus ke Bumi"