Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Istri Durhaka yang Diabadikan Dalam Al Quran

Istri Durhaka
Ilustrasi Istri yang Durhaka
 Di dalam Al-Qur'an ada wanita yang diajarkan ketakwaannya masing-masing yang bermanfaat sebagai busana kerja bagi wanita muslimah, serta wanita yang durhaka yang bisa menjadi pengingat bagi wanita muslimah lainnya. Kisah perempuan durhaka yang diceritakan dalam Al-Qur'an adalah istri Nabi Nuh as, istri Nabi Luth as, dan istri Abu Lahab. Bagaimana kisah ketiganya?

Merujuk pada buku ee-e Ulumul Qur'an: Kajian Kisah Perempuan dalam Al-Qur'an yang ditulis oleh Muhammad Roihan Nasution, selanjutnya adalah ingatan tentang bagian yang lebih baik yang diabadikan dalam Al-Qur'an.

Kisah Istri Nabi Nuh As dan Nabi Luth As Dalam surah at-Tahrim ayat 10, separuh lebih baik dari Nabi Nuh as dan Nabi Luth as menjalani azab yang pedih. Surat itu berbunyi sebagai berikut,

Artinya: “Allah menjadikan istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan hamba-hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami, maka 2 bagian yang lebih baik mengkhianati suaminya (masing-masing), maka suami mereka itu tidak dapat membantu mereka di dalam sekecil apapun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada masing-masing): "Masuklah ke dalam jahannam dengan orang-orang yang di masukkan (jahannam)"." (QS. At-Tahrim: 10)

Selama bertahun-tahun istri Nabi Nuh mengutamakan dakwah yang dibawanya. Sebenarnya, dia menjadi capin posisi untuk menyebutkan bahwa para pengagum dakwah Nabi Nuh adalah yang paling efektif dari sejumlah yang buruk dan lemah.

Pada masa kenabian Nabi Nuh, kondisi dunia menjadi sangat rusak dengan kehidupan degradasi moral manusia termasuk kemaksiatan terhadap urusan Allah SWT. Inilah yang menyebabkan terjadinya banjir dahsyat yang menghanyutkan manusia-manusia durhaka di muka bumi, sebagaimana didefinisikan dengan menggunakan Allah SWT dalam firman-Nya:

Artinya: “Putranya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan di gunung yang bisa menjagaku dari banjir!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari-hari ini dari azab Allah selain Allah (yang paling efektif) Yang Maha Penyayang”. ombak telah menjadi penghalang di antara keduanya, maka jadilah anak dari orang-orang yang telah tenggelam.” (QS.Hud: 43)

Nabi Nuh meminta bantuan Allah SWT untuk menyelamatkan istri dan anak-anaknya dari bencana banjir. Namun, keputusan Allah SWT menetapkan bahwa keduanya kini bukan lagi anggota keluarga sendiri. Sehingga mereka bisa disebut sebagai masing-masing (istri dan balita Nabi Nuh as) termasuk orang-orang yang celaka di dunia dan akhirat.

Begitu pula dengan kisah yang mengisahkan tentang istri Nabi Luth yang tertuang dalam surah At-Tahrim ayat 10. Abdullah Yusuf Ali dan para mufassir menegaskan bahwa istri Nabi Luth telah menjadi perantara bagi manusia Sodom dalam menggagalkan da' suaminya. misi wah.

Kisah pengkhianatan yang dilakukan dengan memanfaatkan istri Nabi Luth ini tertuang dalam surat Hud ayat 81 yang berbunyi sebagai berikut:

Artinya: “Rasul (malaikat) berkata: “Hai Luth, sesungguhnya kami ini adalah utusan Tuhanmu, dari waktu ke waktu mereka tidak lagi dapat mengganggumu, maka pergilah bersama-sama dengan kerabatmu sendiri. dan penggemar Anda menyerah pada malam hari dan tidak membiarkan siapa pun di antara Anda yang tertinggal, selain pasangan Anda. Sebenarnya azab yang menimpa mereka boleh saja ditimpa, karena waktu azab mereka akan jatuh adalah saat matahari terbit; bukankah matahari terbit sudah dekat?” (QS. Hud: delapan puluh satu)

Kisah Istri Abu Lahab Istri Abu Lahab adalah salah satu wanita yang diabadikan oleh Allah SWT dalam Alquran sebagai wanita pemberontak. Bukan hanya istrinya yang efektif, tetapi Abu Lahab juga menjadi pria yang tidak patuh. Kisah 2 diabadikan dalam surah Al-Lahab 1-lima yang berbunyi demikian:

Artinya: “binasalah setiap telapak tangan Abu Lahab dan pastilah binasalan dia. Tidak selalu bermanfaat baginya harta dan apa yang dia usahakan. Nanti dia akan masuk langsung ke kobaran api (neraka). Dan (demikian juga) pasangannya , pemberi kayu bakar (penyebar) fitnah). Di lehernya ada tali anyaman sabut.” (QS Al Lahab: 1-lima).

Kebencian Abu Lahab terhadap Rasulullah SAW dan kerabatnya sendiri serta keimanan mereka semakin menjadi-jadi. Karena kelicikan Ummu Jamil memotivasi suaminya sehingga ia menjadi lengah.

Istri  Durhaka

Posting Komentar untuk "Kisah Istri Durhaka yang Diabadikan Dalam Al Quran"