Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Abu Hurairah Sahabat Rasulullah di Ajari Wirid oleh Setan

kisah sahabat nabi abu hurairah
Kisah abu Hurairah sahabat nabi yang di ajari wirid oleh setan 

 Abu Hurairah ialah sahabat Rasulullah SAW yg dikenal pandai. Suatu hari, dia dijebak sang setan yg mengajarinya wirid. Alhasil, amalan yg dilakukan Abu Hurairah ini bernilai riya' lantaran tdk dilakukan dgn tulus.

Abu Hurairah yg bernama asli Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi ini termasuk sahabat yg paling bnyk meriwayatkan hadist. Ia mempunyai ingatan yg sangat kuat sebagai akibatnya bnyk hadits Rasulullah SAW yg terekam jelas pada ingatannya.

Kisah Abu Hurairah yg diajari wirid sang setan dibagikan pada hadits yg diriwayatkan sang Imam Bukhari & jua dituliskan balik  sang Thoriq Aziz Jayana pada bukunya yg berjudul 'Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga.

Suatu hari, Abu Hurairah diamanahkan sang Rasulullah SAW buat menjaga gandum hasil zakat umat Islam. Tetapi malam harinya terdapat seorang yg mencoba mencuri gandum tadi, maka segeralah Abu Hurairah menangkap si pencuri & memegang tangannya dengan sekuat tenaga.

Pencuri ini berdalih bahwa dia telah usang tdk makan beserta keluarganya. Mendengar hal itu, maka Abu Hurairah melepaskan pencuri itu.

Keesokan malamnya, ternyata pencuri tersebut pulang lagi buat mencuri gandum dari hasil zakat. Serupa dgn malam sebelumnya, Abu Hurairah pulang menangkap pencuri ini. Ia mengancam akan membawa pencuri ini ke hadapan Rasulullah SAW.

Lagi-lagi pencuri itu berujar bahwa beliau & istrinya dan anak-anaknya kelaparan sebagai akibatnya terpaksa harus pulang mencuri. Mendengar penerangan ini, Abu Hurairah merasa tidak tega menahannya. Akhirnya dia pulang melepaskannya buat ke 2 kali.

Kejadian ini pulang terulang, dalam malam ketiga ternyata oleh pencuri pulang tiba buat mencuri. Belajar berdasarkan pengalaman sebelumnya, Abu Hurairah kali ini benar-benar tdk akan melepaskan & akan membawanya ke hadapan Rasulullah SAW.

Ternyata pencuri ini masih terus berupaya memengaruhi Abu Hurairah dgn berkata, "Wahai Abu Hurairah, maukah engkau  aku ajari mengenai satu amalan?" Mendengar hal tadi tentu menciptakan Abu Hurairah bahagia karena dia memang senang melakukan amalan-amalan.

"Amalan apakah itu? Tentu aku  mau," istilah Abu Hurairah. Maka pencuri itu pun berkata, "Bacalah ayat kursi sebelum engkau tidur, maka Allah akan menjagamu dri godaan setan."

Mendengar penerangan pencuri tadi tentu menciptakan Abu Hurairah terkesima & menyangka bahwa si pencuri itu merupakan seseorang 'alim, maka dilepaskanlah pencuri itu oleh Abu Hurairah.

Keesokan harinya Abu Hurairah menghadap Rasulullah SAW & mengungkapkan apa yg terjadi selama beberapa malam. Ia jua berkata bahwa dirinya diberi suatu amalan atau wiridan sang seseorang pencuri buat membaca ayat kursi sebelum tidur, pasti Allah akan menjaganya dri gangguan setan.

Mendengar cerita Abu Hurairah, lalu Rasulullah SAW bersabda, "Apa yg dikatakan pencuri itu ialah betul, akan tetapi beliau itu pembohong, tahukah engkau  siapa pencuri itu? Dia ialah setan," jawab Rasulullah.

Sehingga Rasulullah meluruskan & menaruh penerangan pada Abu Hurairah bahwa mengerjakan amalan atau wiridan wajib  semata-mata lantaran cinta pada Allah, bukan mengikuti setan.

Setiap amalan yg dilakukan atas dasar mengikuti setan maka yg terdapat hanyalah memunculkan riya, kesombongan atau ke-takabbur-an pada melakukan amalan tadi. Sementara bila diniatkan tulus semata-mata lantaran Allah, maka pasti Allah akan menaruh keridhaan-Nya.

Kisah ini sebagai bukti bahwa setan bukan hanya mengajak insan bermaksiat atau meninggalkan ibadah, akan tetapi dia menggunakan logika cerdiknya jua bisa menggiring insan buat beribadah sebagai akibatnya pada ibadahnya tadi dia selipkan rasa ujub atau kesombongan.

Posting Komentar untuk "Kisah Abu Hurairah Sahabat Rasulullah di Ajari Wirid oleh Setan"