Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Sa'id bin al-Harits Seorang Ahli Tahajjud yang di Nantikan Malaikat

Sa'id bin al-Harits ahli tahajjud di nantikan bidadari
kisah ahli tahajjud Sa'id bin al-Harits yang di rindukan bidadari surga


 Sa'id bin al-Harits merupakan sosok yg ditunggu bidadari surga & dia wafat pada keadaan syahid. Semasa hidupnya dia gemar mendirikan shalat tahajjud & berpuasa.

Kisahnya diceritakan sang Hisyam bin Yahya al-Kinani & dinukil sang Ahmad Zacky El-Syafa pada kitab Ia Hidup Setelah Mati 100 Tahun.

Dikisahkan, dalam tahun 38 H, Hisyam bin Yahya al-Kinani & rombongannya melakukan peperangan pada negeri Romawi. Pemimpin mereka ketika itu bernama Maslamah bin Abdul Malik. Mereka bergaul dgn penduduk Bashrah.

Selama d sana, mereka saling bergiliran melayani pasukan, berjaga, mencari bekal, & mempersiapkan kuliner pada satu lokasi. Di antara dari rombongan mereka ada pula Sa'id bin al-Harits.

Selama d medan jihad, Sa'id bin al-Harits berpuasa d siang hari & mengerjakan shalat d malam harinya. Hisyam bin Yahya al-Kinani mengaku setiap siang maupun malam melihat Sa'id bin al-Harits bersungguh-sungguh dlm beribadah. Di luar saat shalat atau waktu sedang pada perjalanan, dia tdk pernah berhenti berzikir & membaca Al-Qur'an.

"Aku melihat Sa'id sangat bersabar dlm beribadah & mengerjakan shalat. Aku pun sangat memandang remeh ibadahku dibandingkan dengan ibadahnya. Aku takjub dgn kekuatan fisiknya dlm beribadah," kata Hisyam bin Yahya al-Kinani.

Hisyam pun menyampaikan pada Sa'id supaya mengasihi dirinya. Tetapi, Sa'id menjawab, "Saudaraku, hidup ini merupakan napas-napas yg akan dihitung, usia yg akan habis & hari-hari yg akan berlalu."

Jawaban itu pun lalu membuat Hisyam menangis. Ia kemudian meminta Sa'id buat istirahat pada kemah & dia yg berjaga.

Saat tidur tersebut, Sa'id berbicara & tertawa dgn mata tetap terlelap. Ia menyampaikan 'Aku tdk ingin balik .' Kemudian, dia mengulurkan tangan kanannya seolah-olah merogoh sesuatu. Kemudian, dia menarik balik  tangannya dgn pelan sembari tertawa. Ia kemudian mengatakan, "Malam ini saja!"

Setelah itu dia terbangun dgn tubuh gemetar. Hisyam kemudian mendekat & menenangkannya. Setelah tenang, dia mengucap tahlil, takbir, & tahmid. Lalu, Hisyam memintanya menceritakan apa yg tengah dialaminya.

Sa'id menceritakan didatangi sang 2 orang pria dgn paras rupawan. Mereka menyampaikan, "Bangunlah supaya kami mampu menampakan nikmat yg Allah sediakan untukmu."

Sa'id kemudian menceritakan, pada tidurnya, dia melihat istana & bidadari-bidadari yg menyambutnya. Ia berjalan-jalan pada istana itu hingga ke sebuah kasur yg pada atasnya masih ada satu bidadari yg seolah-olah dia merupakan permata yg disimpan.

Bidadari itu menyampaikan kepadanya, "Sudah cukup lama saya menantimu."

Sa'id pun bertanya, "Siapa kah kamu?"

Bidadari menjawab, "Aku adalah istrimu yg abadi."

Sa'id lalu mengulurkan tangan kepadanya, tetapi bidadari itu menampiknya dgn lembut seraya menyampaikan, "Hari ini belum mampu. Sebab kamu masih wajib balik ke dunia."

Sa'id kemudian menyampaikan kepadanya, "Aku tdk ingin balik ."

Bidadari itu menjawab, "Engkau wajib balik . Engkau masih wajib tinggal d dunia selama 3 hari. Pada malam ketiga, kamu  akan berbuka bersama kami. Insya Allah."

Sa'id lalu menyampaikan, "Malam ini saja!" Tetapi bidadari itu menjawab, "Perkara ini sudah ditetapkan." Kemudian dia bangkit dri lokasi duduknya & ketika itulah Sa'id terbangun dri tidurnya. Ia lalu keluar kemah buat mandi & bersuci kemudian dgn kain kafannya

Pada pagi harinya, dia menyerang musuh dgn sangat hebat pada kondisi berpuasa. Ia mencari kematian d jalan Allah. Setelah datang saat sore dia berbuka. Hari berikutnya dia melakukan hal yg sama. Hingga tibalah dalam hari ketiga.

Ketika surya hampir terbenam, keliru seseorang prajurit Romawi melemparkan anak panah & mengenai Sa'id. Ia pun tersungkur. Hisyam kemudian berlari mendekatinya seraya menyampaikan, "Selamat berbahagia! Engkau akan berbuka d istana itu d malam hari ini. Aduhai, seandainya saya  mampu ikut bersamamu."

Mendengar itu Sa'id pun tertawa (tersenyum). Kemudian dia menyampaikan, "Segala puji bagi Allah yg sudah menepati janji-Nya pada kita."

Setelah itu, pecinta shalat tahajud yg gemar berpuasa ini meninggal dunia.

Masya Allah...

Posting Komentar untuk "Kisah Sa'id bin al-Harits Seorang Ahli Tahajjud yang di Nantikan Malaikat"