Kewajiban Untuk Selalu Bersyukur dan Tidak Kufur
Wajib Syukur tidak Kufur |
Search Keyword: bersyukur adalah, ayat alkitab tentang bersyukur, bersyukur erat kaitannya dengan, kata kata bersyukur, bersyukur dengan lisan dapat dilakukan dengan mengucapkan kalimat, bersyukur terhadap jabatan di dunia dilakukan dengan senantiasa bersikap, bersyukur atas semua makanan yang ada, bersyukur kepada allah, bersyukur atas nikmat allah, bersyukur atas semua makanan yang ada kewajiban atau hak, bersyukur artinya kita berterima kasih kepada.
Firman Allah swt, maksudnya : "Oleh itu ingatlah kamu kepada-Ku (dengan mematuhi hukum dan undang-undang-Ku), supaya Aku membalas kamu dengan kebaikan dan bersyukurlah kamu kepada-Ku dan janganlah kamu kufur (akan nikmat-Ku)." (Surah al-Baqarah 2:152)
Al-Allamah Ibnu Katsir rhm. dalam tafsirnya menyatakan : "Allah swt memerintahkan hamba-hamba-Nya agar diberi penghargaan atas kurniaan nikmat-Nya yang tidak terhitung dan Allah swt menjanjikan tambahan kebaikan bagi mereka yang mengikat nikmat itu dengan kesyukuran."
Alhamdulillah, segala kesyukuran hanya kepadaNya atas kurniaanNya yang tidak terhitung, baik yang bersifat zahir mahupun batin. Dan sebaiknya nikmat itu kedinginan dengan kesyukuran agar penambahbaikan terhadapnya terus menerus mendekatkan kita kepadaNya.
Definisi syukur
Para ulama telah mendefinisikan syukur kepada beberapa takrif, namun secara kesimpulannya Sheikh Abdul Qadir Isa dalam Haqa'iq 'an al-Tasawuf menyatakan syukur sebagai satu kesinambungan hati untuk mencintai Pemberi Nikmat, kesinambungan anggota untuk mentaatiNya dan kesinambungan lisan untuk terus berzikir memujiNya.
Syukur adalah kedudukan yang tinggi karena ia mencakupi hati, lisan dan anggota badan. Syukur juga mengandungi sabar, reda, pujian dan ibadah badan serta hati yang dituntut agama. Oleh karena itu, Allah memerintahkan hambaNya dengan kewajipan syukur dan melarang kufur.
Abu Hamzah al-Baghdadi berkata : "Jika Allah membukakan jalan kebaikan kepadamu, maka jagalah jalan tersebut. Jangan sesekali kamu melihat dan sombong dengannya. Tetapi, bersyukurlah kepada yang telah memberimu. Sejujurnya, pandanganmu terhadapnya akan menjatuhkanmu daripada posisimu. Manakala kebersyukuranmu dengan syukur akan menambah nikmat tersebut."
Syukur juga merupakan salah satu sifat para rasul yang agung. Allah swt menyifatkan khalilNya; Nabi Ibrahim as dalam firmanNya yang bermaksud : "Sesungguhnya Nabi Ibrahim adalah 'satu umat'(walaupun baginda seorang diri) yang taat kepada Allah, lagi berdiri teguh atas dasar tauhid dan tidak pernah menjadi daripada orang yang Musyrik. Baginda sentiasa bersyukur akan nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya (menjadi nabi) dan memberi hidayah petunjuk kepadanya ke jalan yang lurus." (Surat al-Nahl 16:120-121)
Begitu juga pujian Allah swt terhadap Nabi Nuh as, maksudnya : "Sesungguhnya, baginda seorang hamba yang bersyukur." (Surah al-Isra' 17:3)
Inilah pengakuan Allah swt terhadap sifat syukur yang telah dizahirkan oleh utusan-utusanNya yang semestinya dijadikan pedoman dan pedoman bagi mereka yang mengakui kehambaanNya.
Kesyukuran Baginda saw
Rasulullah saw sentiasa bersungguh-sungguh dalam beribadah seperti menyalakan malam dan menghadap Allah dengan khusyuk dan tunduk. Inilah bukti yang terhasil daripada wujudnya maqam syukur dalam hati Baginda saw yang mulia. Ketika Baginda ditanya tentang sebab kesungguhan Baginda dalam beribadah sehingga pecah telapak kakinya, Baginda berlibur yang bermaksud : "Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang sangat bersyukur?"(Riwayat al-Bukhari, Muslim dan al-Tirmizi)
Si penanya menganggap Nabi saw beribadah untuk memohon keampunan, (sedangkan Allah telah mengampuni semua dosa-dosa Baginda). Tetapi jawapan Baginda saw telah menyuluh jalan syukur yang merupakan ibadah yang paling tinggi.
Sebagaimana Rasulullah saw merupakan orang yang paling bersyukur, Baginda juga mengajak para sahabat dan kedudukan yang mulia ini. Mereka diajak selalu menghadap Allah dengan doa setiap kali selesai solat agar Allah memberikan pertolongan kepada mereka untuk berzikir dan bersyukur.
Baginda rindu kepada Mu'az, aku wasiatkan kepadamu agar kamu sekali-kali tidak lupa mengucapkan setiap kali selesai solat : "Ya Allah, tolonglah aku supaya tetap berzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu dan bersyukur dengan baik kepadaMu." (Riwayat Abu Daud, al- Nasa'i dan al-Hakim)
Posting Komentar untuk "Kewajiban Untuk Selalu Bersyukur dan Tidak Kufur"